Kamis, 15 September 2011

Keyword


Key word.

1.      1.  contrast
Dibagian Utara side itu sangat gersang. Dan dibagian selatan site banyak pohon dan rimbun.

2.      2.  One
 Hanya ada satu arah jalan. Semua jalan “one way” sehingga sangat teratur dan mengurangi kemacetan karena jarang ada node. Hanya ada 1 masjid besar disitu. 1 alun alun. 

3.       3. Small
Saat saya berdiri di tengah alun alun. Saya merasa kecil sekali. Saya berada di lapangan yang sangat luas, dengan masjid yang besar dan menara kembar yang tinggi menjulang kelangit.

4.      4.  Big
Saat saya naik ke menara kembar, saya dapat melihat kebawah dan melihat sekeliling. Sehingga saya merasa besar, karena semua yang dibawah menjadi terlihat sangat kecil.

5.      5.  Center
Alun-alun menjadi pusat kegiatan orang bandung. Misalnya saja saat shalat ied. Semua warga muslin berkumpul untuk salat di masjid raya ini. Dan lapangan ini dapat menampung ribuan orang. Selain itu kadang kala di alun alun ini diadakan pasar malanm dan pasar kaget.

6.       6. Mix
Fungsi alun alun ini bervariasi. Dan Masjid sebenarnya adalah tempat untuk beribadat. Tapi digunakan juga untuk tempat perdagangan dan juga tenpat untuk wisata. Jadi ada campuran kegunaan.

7.       7. Historical
Banyaknya bangunan yang bercirikhas khan jaman dahulu dan sangat kental sejarahnya. Misalnya saja gedung KAA.

8.      8.  Strategis
Letaknya sangat strategis karena diapit oleh 2 jalan utama yaitu Jalan Asia Afrika dan jalan dalam kaum. 

9.       9. Organize
Hampir semua jalan di bandung ini, 1 arah. Begitu pun di alun alun ini. Jalanan yang ada itu 1 arah. Dan itu membuat kendaraan menjadi sangat teratur atau terorganisir. Tempat naik dan turunnya penumpang pun teratur di halte. Jadi tidak ada bus yang sembarangan berhenti di pinggiran jalan. Ada pedestrian juga yang membuat pejalan kaki teratur untuk berjalan di trotoal. Dan juga ada jembatan penyebrangan yang mengurangi konflik yang ada,

10.  10.  Eternal
Banyak bangunan yang dibangun pada tahun 1800an. Dan bangunan itu tepat dari dulu sampai sekarang. Walaupun keadaan di sekelilingnya sudah berubah, tetapi dia tetap bertahan.

Senin, 12 September 2011

pra analisis Bandung

 
Site alun-alun Bandung.

 alun-alun pada jaman sekarang. Ramai dan Padat. Jalanan dibuat satu arah agar mengurangi kemacetan.
Perkembangan alun-alun sangat tergantung dari evolusi pada budaya masyarakatnya yang meliputi tata nilai, pemerintahan, kepercayaan, perekonomian dan lain-lain.
Zaman Hindu-Budha, alun-alun telah ada (Buku Negara Kertagama, menyatakan di Trowulan terdapat alun-alun) asal-usulnya ialah dari kepercayaan masyarakat tani yang setiap kali ingin menggunakan tanah untuk bercocok tanam, maka haruslah dibuat upacara minta izin kepada “dewi tanah”. Yaitu dengan jalan membuat sebuah lapangan “tanah sakral” yang berbentuk “persegi empat” yang selanjutnya dikenal sebagai alun-alun.
Masa kerajaan Mataram, di Alun-alun depan istana secara rutin rakyat Mataram “seba” menghadap Penguasa (lihat Keraton Yogyakarta). Alun-alun pada masa ini sudah berfungsi sebagai pusat administratif dan sosial budaya bagi penduduk pribumi.
  • Fungsi administratif: masyarakat berdatangan ke alun-alun untuk memenuhi panggilan ataupun mendengarkan pengumuman atau melihat unjuk kekuatan berupa peragaan bala prajurit dari penguasa setempat.
  • Fungsi sosial budaya dapat dilihat dari kehidupan masyarakat dalam berinteraksi satu sama lain, apakah dalam perdagangan, pertunjukan hiburan ataupun olah raga. Untuk memenuhi seluruh aktivitas dan kegiatan tersebut alun-alun hanya berupa hamparan lapangan rumput yang memungkinkan berbagai aktivitas dapat dilakukan.
Masa masuknya Islam, bangunan masjid dibangun di sekitar alun-alun. Alun-alun juga digunakan sebagai tempat kegiatan-kegiatan hari besar Islam termasuk Salat Idul Fitri. Pada saat ini banyak alun-alun yang digunakan sebagai perluasan dari masjid seperti Alun-alun Kota Bandung.

Berikut adalah perkembangan Alun-alun dari Masa ke Masa.











inilah analisis Bandung yang saya amati dari beberapa sumber.